Kilastimur.com – Bulukumba – Reputasi Kantor Pelabuhan Perikanan (PPI) Bontobahari kembali tercoreng. Setelah sebelumnya disorot karena dugaan pungutan liar, kini kantor pemerintah tersebut diguncang skandal yang jauh lebih memalukan: dugaan perbuatan asusila di dalam lingkungan kantor.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, seorang siswa Praktek Kerja Lapangan (PKL) diduga melakukan hubungan layaknya suami istri dengan siswi SMP kelas 3 asal Bontobahari. Aksi bejat itu terbongkar dan langsung menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat.
Warga menuding pihak PPI Bontobahari lalai melakukan pengawasan. Kantor yang seharusnya menjadi tempat pembelajaran dan praktik justru berubah menjadi ajang perbuatan tidak senonoh.
“Kejadian ini sangat memalukan. Bukan hanya bagi keluarga korban, tapi juga mencoreng nama baik Bontobahari. Pihak PPI harus bertanggung jawab, jangan hanya diam. Harus ada tindakan tegas, baik melalui hukum adat maupun undang-undang,” tegas seorang tokoh masyarakat dengan nada geram.
Warga juga mendesak aparat kepolisian dan pemerintah daerah untuk segera turun tangan agar kasus ini tidak ditutup-tutupi. Mereka khawatir, pembiaran hanya akan menciptakan preseden buruk bagi instansi pemerintah lainnya.
Informasi terakhir menyebutkan, pelaku laki-laki telah diamankan Polsek Bontobahari, sementara korban perempuan kini berada dalam perlindungan pemerintah setempat. Namun publik menilai kasus ini tidak boleh berhenti di situ saja. Harus ada pengusutan tuntas hingga jelas siapa yang lalai dan bertanggung jawab.
Pihak Kantor PPI Bontobahari yang dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp belum memberikan tanggapan hingga berita ini diterbitkan.
LP : Gw