Kilastimur.com – Bulukumba – Aktivis Asatu menyampaikan harapan agar anggaran reses Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bulukumba yang mencapai Rp 720 juta pada tahun 2025 dapat dimanfaatkan secara maksimal. Dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tersebut diharapkan tidak hanya menjadi rutinitas tahunan dalam menyerap aspirasi masyarakat, tetapi juga mampu menghasilkan solusi konkret di setiap daerah pemilihan (dapil). 08/02/25
Perwakilan Aktivis Asatu M. Rijal menyebutkan bahwa reses seharusnya menjadi momen penting bagi anggota DPRD untuk benar-benar mendengarkan kebutuhan masyarakat serta memastikan aspirasi yang disampaikan dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) mendapat tindak lanjut yang jelas.
“Kami berharap anggaran sebesar itu tidak hanya digunakan sekadar seremonial reses, tetapi benar-benar memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Setiap aspirasi yang diserap harus diupayakan solusinya sesuai dengan kebutuhan di lapangan bukan hanya sekedar janji,” ujar M. Rijal.
Menurutnya, selama ini ada kekhawatiran bahwa reses hanya menjadi agenda formal yang belum berdampak signifikan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan besarnya anggaran yang dialokasikan, anggota DPRD diminta lebih aktif dan kreatif dalam menyampaikan hasil reses kepada pemerintah daerah agar aspirasi masyarakat dapat diakomodasi dalam kebijakan pembangunan.
Ia juga menegaskan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam penggunaan anggaran reses agar masyarakat dapat melihat manfaat konkret dari kegiatan tersebut.
“Jika anggaran ini dikelola dengan baik dan efektif, maka anggota DPRD akan lebih dihargai oleh konstituennya karena benar-benar menjadi jembatan antara masyarakat dan pemerintah,” tambahnya.
Dengan adanya harapan tersebut, diharapkan anggota DPRD Bulukumba dapat menjalankan tugas dan fungsi mereka dengan lebih optimal dalam mendukung pembangunan yang berorientasi pada kebutuhan rakyat.
LP : Gw