Kilastimur.com – Bulukumba – Aroma praktik ilegal tercium kuat di perairan Lemo-Lemo dan Kasuso, Desa Darubia, Kecamatan Bontobahari. Dugaan aktivitas penyelundupan ternak jenis kerbau mencuat ke permukaan, memicu keresahan warga dan sorotan tajam dari berbagai pihak.
Andis, seorang aktivis yang tergabung dalam lembaga Pro Lidik Pro, angkat bicara lantang. Ia mendesak aparat kepolisian untuk tidak tinggal diam dan segera mengusut tuntas dugaan kejahatan ini. “Kami menduga kuat ada jaringan terorganisir di balik penyelundupan ini. Polisi harus bergerak cepat sebelum praktik haram ini semakin meluas,” tegas Andis dengan nada penuh keprihatinan.
Perairan Lemo-Lemo dan Kasuso disebut-sebut kerap menjadi “pelabuhan gelap” bagi para pelaku penyelundupan. Aktivitas mencurigakan seperti kapal keluar-masuk di waktu-waktu tertentu, serta proses bongkar muat ternak tanpa pengawasan resmi, menjadi indikasi kuat adanya operasi ilegal yang telah berlangsung cukup lama.
Tak hanya mengancam stabilitas ekonomi daerah, penyelundupan ini juga berpotensi membawa dampak negatif terhadap kesehatan ternak, mengingat tidak adanya pengawasan ketat terhadap kondisi hewan-hewan tersebut.
Hingga kini, pihak kepolisian setempat belum memberikan pernyataan resmi. Masyarakat berharap aparat penegak hukum segera turun tangan, membongkar jaringan di balik praktik kotor ini, dan mengembalikan rasa aman di wilayah pesisir Bulukumba.
LP : Gw