Kilastimur.com – Bulukumba — Pengerjaan proyek rabat beton di Dusun Balantieng, Desa Bulolohe, Kecamatan Rilau Ale, kembali menjadi sorotan tajam dari Lembaga Pemufa afiliasi toleran indonesia (PATI). Pasalnya, proyek yang baru selesai beberapa bulan lalu itu sudah menunjukkan keretakan di beberapa bagian, memunculkan dugaan adanya ketidaksesuaian dalam pelaksanaan pekerjaan.
Mengwakili tim investigasi Udin Karim, salah satu aktivis PATI, kembali angkat bicara terkait kondisi proyek tersebut. Ia menyoroti dugaan penggunaan material cipping yang tidak sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB).
“Sejak awal kami sudah mengkritisi proyek ini karena diduga menggunakan material yang tidak memenuhi standar sesuai RAB. Sekarang terbukti, hasilnya mulai retak-retak meski baru seumur jagung,” ungkap Udin Karim kepada media, Selasa (4/2/2025).
Udin Karim juga meminta agar pihak-pihak terkait segera turun tangan untuk melakukan audit menyeluruh terhadap proyek tersebut. Ia mendesak keterlibatan berbagai pihak, mulai dari DPRD, Inspektorat, Kejaksaan, hingga Tim Tindak Pidana Korupsi (Tipikor).
“Kami minta DPRD Bulukumba, Inspektorat, Kejaksaan, serta Tipikor untuk melakukan audit investigasi agar ada kejelasan terkait kualitas pekerjaan ini. Jangan sampai dana publik disalahgunakan tanpa pertanggungjawaban yang jelas,” tegasnya.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak pelaksana proyek maupun instansi terkait belum memberikan keterangan resmi terkait dugaan tersebut. Masyarakat setempat berharap ada tindak lanjut agar permasalahan ini tidak berlarut-larut, mengingat pentingnya infrastruktur tersebut bagi aktivitas sehari-hari.
LP : Gw